TugasIlmu Alamiah Dasar BRIAN SALVIANTONO Dosen : Dra. Urnemi, M.Si 2013.61201.03591 Soal 1. Apa itu Ilmu Alamiah Dasar?? 2. Alam terbagi atas ?? 3. Sebutkan Faktor-faktor yang menngakibatkan ketidakseimbangan alam ! 4. Mengapa penting untuk mempelajari ilmu alamiah dasar? 5. Berikan Contoh terganggunya keseimbangan alam di kota bontang 6.
Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar IAD A. PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR AID Manusia dikaruniai oleh Allah berupa panca indera yang dapat menerima stimulus dari alam sekitar, dan dengan akalnya manusia dapat memberikan respon terhadap gejala – gejala alam yang menjadi suatu pengalaman. Karena manusia mempunyai rasa ingin tahu atau kuriositas terhadap segala yang ada di alam ini, maka dengan pengalaman itu ia mengembangkan metode – metode berfikir dari masa – kemasa berikutnya sehingga pengalaman itu berakumulasi dari zaman ke zaman berikutnya. Pengalaman merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta – fakta. Pengalaman itu akan bertambah terus selama manusia ada di muka bumi ini dan mewariskan pengetahuan itu kepada generasi berikutnya. Pada hakikatnya ilmu alamiah dasar adalah bukan suatu ilmu yang berdiri sendiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang iptek ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi amiah dasar tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya ilmu-ilmu lainnya. Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam natural science merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu alamiah dasar IAD hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial kita sudah tidak asing lagi dengan disiplin ilmu ini, karena dimana saja, dan kapan saja, serta dalam bentuk apa saja. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Alamiah Dasar IAD merupakan sebuah ilmu yang mengkaji tentang gejala alam semesta, termasuk yang terjadi di muka bumi ini. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga di katakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam IPA dan semua turunannya, seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. IAD bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan kemajuan peradaban manusia. Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahmah 2006V “Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam IPA dan teknologi”. Sehingga terbentuklah sebuah konsep dan prinsip serta metode ilmiah yang di dasarkan pada 1. Penemuan Masalah, dimana adanya suatu masalah yang kita temukan secara empiris membuaita mulai memikirkan secara radikal. Untuk menemukan bagaimana memecahkan masalah tersebut dengan menetapkan ruang lingkup serta batasan yang jelas dengan begitu akan dapat memudahkan kita mencari pemecahan atas permasalahan-permasalahan dalam merumuskan kerangka permasalahanya 2. Perumusan kerangka permasalahan Dalam hal ini bertujuan untuk memberikan mendeskripsikan masalah menjadi hal yang lebih jelas dari sebelumnya. Adapun penekanan penting pada langkah kedua ini kita akan mengidentifikasikan faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut sehingga akan terwujud Nampak gejala-gelaja yang sedang kita tela’ah. Hipotesis Usaha ini memberikan penjelasan jawaban sementara yang mengenai hubungan sebab akibat mengikat faktor-faktor pembentuk kerangka masalah diatas. Dan pada hakikatnya hipotesis ini merupakan hasil sebuah penalaran induktif – deduktif dengan menggunakan pengetahuan lampau yang kita akui kebenarannya. 4. Eksperimen Pengujian Hipotesis , Pada bagian ini usaha untuk mengumpulkan fakta-fakta telah didapat. Jika Fakta-fakta dalam dunia empiris maka telah teruji kebenaran dari hipotesis tersebut, karena hal tersebut didasarkan pada fakta-fakta nyata. Dan bila tidak terbukti, maka ipotesis akan ditolak sehingga akan dikemukakan hipotesis lain sampai kita menemukan hipotesis tertentu yang didukung oleh fakta-fakta. Karena dalam proses pembuktian hipotesis itu tidaklah sangat mudah dan cepat. 5. Teori Berbagai langkah metode ilmiah telah dilakukan guna menemukan sebuah teori. Secara luas teori ini dapat diartikan sebagai suatu penjelasan teoritas mengenai suatu gejala tertentu. KEMUNCULAN ILMU ALAMIAH DASAR Kata manusia dalam Alqur’an banyak ditemukan yang kesemuanya mempunyai penafsiran yang berbeda-beda. Di antaranya adalah khalifah, al-insan, al-ins, annas, abdullah, al-abdu, an-nafs, dan al-basyar. Sedangkan misi manusia diciptakan oleh Tuhannya adalah sebagai khalifah, ibadah, dan imarah. Dalam dunia materialis manusia dapat disebut sebagai homo educandum, homo educabel, homo faber, homo sapiens, makhluk monodualis atau dwitunggal, monopluralis, dan homo religius. Itulah kata yang menunjukkan bahwa persepsi tentang manusia selalu ber tergantung dari afiliasi keilmuwan yang dimiliki oleh seseorang. ” kelihatannya kata itu merupakan suatu pepesan kosong, tetapi bisa jadi itu merupakan suatu hal yang biasa. Seperti dijelaskan di muka bahwa rasa ingin tahu manusia terus berkembang melalui pengamatan dan pengalaman indrawi sehingga mampu menemukan apa yang diinginkannya, tetapi karena memang manusia adalah mahluk yang tidak mudah puas dengan apa yang telah mereka ketahui bahkan sering menemukan jawaban-jawaban yang tidak dapat menjadi problem solving dan tidak memuaskan dirinya. Pada zaman dulu sering mereka mencoba mencari-cari jawaban dengan me-reka-reka bahasa untuk memuaskan dirinya terhadap fenomena alam yang ditangkap pancaindra mereka. Misalnya apa petir itu? Sebenarnya mereka tidak mampu menjawab atas pertanyaan itu, tetapi untuk kepuasan maka mereka mencoba mencari-cari jawaban yang sekiranya dapat memuaskan baik bagi dirinya maupun orang lain, sehingga mereka menjawab bahwa petir itu adalah cemeti malaikat maut yang mau mencabut nyawa salah seorang di antara mereka. Dari jawaban tersebut muncul pengetahuan baru yaitu malaikat. Selanjutnya tentang pertanyaan mengapa bumi bergoyang-goyang? sekali lagi mereka tidak mampu menjawab tapi dengan alasan kepuasan mereka menjawab bumi bergoyang karena yang punya bumi sedang marah, dari jawaban itu munculah pengetahuan baru yang punya bumi, sehingga mereka memperluas pengetahuannya dengan anggapan segala sesuatu itu ada yang punya, mereka percaya kalau bulan itu ada yang punya, matahari ada yang punya, bintang ada yang punya. Oleh karenanya untuk menghilangkan rasa kecemasan dari yang punya gunung, laut, jalan, dan pohon besar tidak marah maka mereka melakukan upacara ritual baik dengan cara membaca mantera-mantera, tari-tarian, sesajen, pesta atau kirab. Pengetahuan-pengetahuan itu merupakan penggabungan dari pengalaman-pengalaman indrawi dan kepercayaan dan disebut dengan mitos. Cerita-cerita mitos itu disebut legenda. Mengapa mitos dapat diterima pada saat itu sebagai suatu kebenaran hal ini karena dilatarbelakangi oleh keterbatasan indrawi keterbatasan penalaran dan hasrat ingin tahunya yang segera ingin dipenuhi. Beberapa keterbatasan alat indra manusia sebagai penyebab munculnya mitos adalah adalah sebagai berikut. 1. Alat Penglihatan Banyak benda yang bergerak sangat cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata, mata tak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda berada pada tempat yang jauh mata tak dapat melihat dengan jelas. Misalnya mengatakan bahwa langit bewarna biru, air laut yang dalam berwarna kebiruan atau kehijauan, gurun pasir yang kelihatan seperti sumber air padahal hanyalah peristiwa fatamorgana saja. 2. Alat Pendengaran Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 20 sampai Hertz audiosonik. Gelombang infrasonik dan ultrasonik tak terdengar oleh telinga manusia. Sehingga kadang manusia bertakhayul dapat mendengar suara rintihan alam kubur, dapat berdialog dengan hewan piaraan seperti bercakap-cakap dengan manusia yang lain, dan sebagainya. 3. Alat Pencium dan Pengecap Manusia hanya dapat membedakan 4 jenis rasa, yakni manis, asam, asin, dan pahit. Bau parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung bila konsentrasinya di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Alat indra penciuman tidak bisa membedakan makanan dan gas yang mengandung bahan beracun. 4. Alat Perasa Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas, dingin, tekanan, sakit yang terdapat saraf ruffini, passini, krause, meisner, dan saraf bebas, namun sangat relatif atau tergantung pada kondisi sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat observasi yang tepat. Mengapa mitos dapat diterima kebenarannya pada masa itu disebabkan beberapa faktor sebagai berikut -Keterbatasan pengetahuan yang disebabkan keterbatasan pengindraan baik langsung maupun dengan alat. -Keterbatasan penalaran manusia pada saat itu. -Hasrat ingin tahunya terpenuh Sementara berdasarkan sejarah perkembangan jiwa manusia baik secara individu maupun kelompok, menurtut Auguste Comte 1798–1857 M berlangsung dalam tiga tahap sebagai berikut -Pada tahap teologi, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab pertama dan tujuan akhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan dengan supranatural. Fenomena alam yang menarik atensi selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Manusia mempunyai asumsi bahwa setiap fenomena dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya. Tahap metafisika merupakan tahapan manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyandarkan diri pada kepercayaan akan adanya kekuatan gaib, melainkan kepada rasionya sendiri, yaitu akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat sesuatu. -Tahap positif atau riil merupakan tahap di mana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif melalui pengamatan, eksperimen, dan komparatif. Puncak perkembangan pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700–500 BC. Pada zaman ini mereka sudah mampu menelaah bentuk bumi sehingga mereka berpendapat bahwa bumi ini berbentuk setengah bola, bumi sebagai hamparan dan langit beserta bintang-bintang sebagai atap, bahkan yang lebih menakjubkan mereka sudah mengenal orbit matahari sehingga mereka tahu bahwa dalam setiap 365 hari matahari beredar kembali pada titik semula dan ini yang disebut waktu tahun yang dipopulerkan oleh Kaisar Romawi bernama Julius Cesar. -Pengamatan terhadap angkasa raya memiliki daya tarik tersendiri pada masa itu, sehingga pengetahuan dalam bidang ini cukup pesat, maka munculah pengetahuan konstelasi bintang yang sekarang dikenal yakni; rasi scorpio, virgo, pisces, leo, cancer, sagitarius, gemini dan sebagainya. Rasi-rasi ini erat kaitannya dengan prediksi nasib manusia dan dikenallah dengan istilah astrologi. Karena pengetahuan ini hanya bersifat prediktif, imajiner, dugaan, dan kepercayaan maka pengetahuan ini disebut pseudo science sains palsu yaitu pengetahuan mitos yang dikaitkan dengan fenomena alam yang sebenarnya mirip sebenarnya tetapi bukan sebenarnya. Sains palsu tersebut sangat berpengaruh pada para filosuf yunani seperti Thales 624-549 M yang berpendapat bahwa bumi ini adalah sebuah piring yang terapung di atas air, ia pula yang pertama kali menggagas asal mula benda dan menurutnya semua kehidupan berawal dari air. Hal ini merupakan awal pemikiran yang sangat besar karena mampu mengalihkan pemikiran mitos yang menganggap semua yang ada di bumi ini adalah ciptaan dewa. Pengaruh pemikiran Thales ini telah menggiring pemikiran bangsa yunani untuk meninggalkan mitos secara gradual. Generasi filosuf Yunani yang telah berhasil menyumbangkan buah pikirannya di antaranya adalah sebagai berikut. -Anaximander berpendapat bahwa langit yang dilihat sebenarnya hanya separuh saja. Langit dan segala isinya itu mengorbit pada bumi. Ia berhasil membuat jam matahari yang menggunakan tongkat yang tegak lurus di permukaan bumi. Bayangan tongkat dijadikan petunjuk waktu jam tongkat pada tahun 70-an dan sering temukan jenis ini di masjid untuk pedoman waktu sholat. -Anaximenes berpendapat bahwa unsur dasar pembentuk benda adalah air, hal ini sependapat dengan Thales. Yang dikembangkan bahwa air merupakan wujud benda yang dapat berubah merenggang menjadi api, dan memadat menjadi tanah. Konsep ini menjadi awal kansep transmutasi benda. -Herakleitos menyangkal konsep anaximenes, menurutnya apilah yang menjadi dasar transmutasi benda, karena tanpa api benda akan tetap seperti adanya. -Phytagoras berpendapat bahwa sebenarnya yang menjadi unsur dasar pembentuk benda adalah terdiri empat unsur dasar yaitu tanah, api, udara, dan air. Phytagoras sangat terkenal sebagai ahli matematika dan penemu Dalil Phytagoras. -Leucippos dan Demokritos berpendapat adalah bahwa suatu benda dibelah secara terus menerus akan menghasilkan bagian terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Bagian terkecil itu disebutnya Atomos atau atom, istilah atom ini sampai saat ini masih dipergunakan sekalipun konsepnya tidak seperti ini lagi. -Empedokles pendukung Phytagoras tentang empat unsur dasar pembentuk benda; tanah, air, api, dan udara. Dia mengembangkan konsep tersebut dengan mengenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak, kedua gaya tersebut dapat memisahkan atau menyatukan unsur dasar pembentuk benda tersebut. -Plato, Ia sebagai seorang sastrawan, ia tidak berpikir yang bersifat materialistik sebagaimana para filosuf sebelumnya. Menurutnya bahwa keanekaragaman yang terlihat sekarang ini hanyalah sesuatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial. Gajah yang bertubuh besar yang lihat hanyalah copy atau duplikat belaka yang tidak sempurna, maka yang benar adalah idea gajah. Selanjutnya konsep ini dikenal dengan konsep alam idea plato. -Aristoteles, Ia menjelaskan tentang Zat tunggal yang disebut Hule sebagai pembentuk dasar benda yang keberadaannya tergantung pada kondisi, sehingga ia dapat berubah menjadi tanah, air, udara, dan api yang mengalami transmutasi akibat kondisi dingin, lembab, panas, dan kering. Dalam kondisi lembab dan panas hule akan berwujud api, sedang dalam kondisi kering, dan dingin hule akan berwujud tanah. Ia pun berpendapat bahwa di dunia ini tidak ada ruang yang hampa menurutnya jika ada ruang yang hampa maka dengan sendirinya akan terisi ether yang bersifat immaterial. Ajaran yang penting dari Aristoteles adalah bahwa untuk mencari kebenaran harus didasarkan logika sehingga ia dikenal sebagai rasionalisme. Konsep pentingnya adalah orang yang pertama kali melakukan pengklasifikasian hewan dan mengemukakan konsep abiogenenis generatio of spontanea. -Ptolemeus berpendapat bahwa bumi itu bulat dan seimbang tanpa tiang penyangga dan bumi sebagai pusat tatasurya atau geosentris matahari dan benda lainnya berputar mengelilingi bumi dikenal dengan teori Geosentris. -Ibnu Shina terkenal di barat sebagai Avicena abad 11 dikenal sebagai ahli kedokteran. -Ibnu Khaldun ahli sosiologi -Al Jebra ahli matematika -Al Razi, seorang rasionalisme murni yang tidak percaya pada wahyu dan nabi karena menurutnya dengan akal sudah cukup untuk dapat membedakan baik dan buruk, yang berguna dengan yang tidak berguna dengan akal pula dapat mengenal Tuhan sehingga menurutnya tidak perlu ada wahyu dan Nabi. Ia dikenal sebagai ahli kimia penemu air raksa dan pengobatan atau kedokteran diakhir hayatnya matanya buta karena terlalu banyak baca dan pengaruh dari reaksi kimia -Ibnu Rusdy atau Averous ahli filsafat muslim yang menerjemahkan buku-buku yunani ke dalam bahasa Arab sehingga Arab menjadi pusat ilmu internasional yang kemudian alih bahasa ke dalam bahasa latin dan berkembang ke dunia barat sehingga terkenal dengan pusat perpustakaan masjid Al Hamra Cordoba Spanyol. -Abu Musa Jabir Bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak Kimia -Umar Khayyam, dikenal sebagai seorang ahli matematika dan astronomi. Pola pikir manusia terus mengalami perkembangan yang diawali oleh rasa ingin tahu kuriositas terhadap berbagai gejala alam yang terus memperlihatkan aktivitasnya dan terkadang membuat manusia menjadi cemas seperti bencana alam gunung meletus, kebakaran, kekeringan, kebanjiran dan lain-lain. Hal ini merangsang manusia untuk terus mencari jawaban dan tejadilah berpikir mitos yang mengandalkan keyakinan untuk suatu kepuasaan. Sejalan dengan perkembangannya berpikir mitos mulai dihubungkan dengan fenomena alam yang sebenarnya untuk mendapatkan ramalan nasib manusia maka dikenal pseudo science atau juga dikenal Astrologi. Pada masa Yunani berpikir mitos mulai ditinggalkan sehingga munculah pemikir-pemikir rasional filsafat yang kebenarannya hanya atas dasar rasio sehingga muncullah konsep-konsep alam yang sebagiannya saat ini masih dapat digunakan dan diakui kebenarannya. Dunia Islam tidak kalah ketinggalan ketika filsafat Yunani mulai padam, Islam bersinar di Persia melahirkan para filosuf muslim yang nama besarnya mendunia karena karya-karyanya yang ilmiah yang sampai dengan saat ini masih dijadikan referensi bagi perkembangan sains. C. RUANG LINGKUP ILMU ALAMIAH DASAR IAD Ilmu Alamiah Dasar Basic Natural Science merupakan ilmu pengetahuan alam yang mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar Basic Natural Science secara garis besar meliputi 1. Fisika Physics Suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tidak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan – perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika, panas, bunyi, cahaya, gelombang, listrik, magnit dan teknik mekanik, teknik sipil, teknik listrik dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan antariksa. 2. Kimia Chemistry Suatu ilmu pngetahuan yang mempelajari benda hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara gari besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua bagian itu pada dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti dengan analisis kualitatif dan kuantittif. 3. Biologi Biological Science Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala – gejalanya. Biologi dibagi atas cabang – cabang antara lain -Botani adalah suatu cabang biologi yang mempelajari tentang seluk beluk tentang tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai Botanis. -Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandinga, psikologi hewan, biologimolekular, etologi, ekologiperilaku, biologievolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16. -Morfologi adalah suatu studi tentang struktur luar atau bentuk luar makhluk hidup. Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk' morphos. Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi • Morfologi linguistik, ilmu tentang morfem-morfem dalam bahasa. • Morfologi biologi, ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup. • Geomorfologi, ilmu tentang batuan dan bentuk luar bumi. -Anatomi adalah suatu studi tentang struktur – dalam atau bentuk–dalam makhluk hidup. Anatomi berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yanmemotong adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia. -Fisiologi adalah suatu studi tentang fungsi atau faal bagian tubuh atau organ makhluk hidup Sitologi adalah suatu studi tentang sel secara mendalam meliputi struktur molekuler dan dan lain – lain. Menurut Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar bahwa ruang lingkup IAD adalah sbb o Alam semesta dan tata surya. o Bumi o Asal mula kehidupan bumi. Sedangkan H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup IAD ke dalam lima pokok bahasan yaitu -Kelahiran alam semesta. -Masalah tata surya. -Bumi -Asal mula kehidupan di bumi. -Perkembangan variabilitas makhluk hidup D. TUJUAN DAN MANFAAT ILMU ALAMIAH DASA ILMU ALAMIAH DASAR Bagi seorang mahasiswa sebagai ”The Agent of Change” ia dituntut untuk memiliki cakrawala pandang yang luas baik dalam bidang sosial terutama dalam bidang ilmu pengetahuan alam, karena di lingkungan sosialnya ia juga menempati lingkungan alam dan ia akan menemui persoalan pengetahuan alam yang memerlukan penalaran sehingga ia diharapkan dapat peka, cepat tanggap dan dapat mengambil tindakan yang tepat terhadap permasalahan alam yang ada serta bertanggung-jawab terhadap berbagai masalah perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi di samping masalah sosial dan budaya yang ada di masyarakat. Tujuan pengajaran IAD adalah -Memperkenalkan konsep-konsep dasar dalam IPA. -Memberikan wawasan pengetahuan pengertian dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi. -Memberikan bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan hasi dalam IPA dan teknologi. - Mengembangkan interaksi yang selaras dan disiplin ilmu eksakta dan non-eksakta. 2. MANFAAT ILMU ALAMIAH DASAR Dampak IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti banyaknya penemuan seperti penemuan energi cahaya, pengobatan dengan alat canggih sehingga dapat mempermudah dan bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia, dengan kemajuan tersebut di harapkan mahasiswa untuk belajar agar kemajuan IAD dapat memberikan manfaat sebagai berikut -Mengembangkan apresiasi IPA dan teknologi kepada mahasiswa Non-eksakta. -Mendorong dan mengembangkan kemanfaatan ilmu alamiah dasar pada pengembangan diri, ilmu dan profesi para mahasiswa non-eksakta. DAFTAR PUSTAKA Purnama, Heri.. Ilmu Alamiah Dasar. 2003. Jakarta PT. Rineka Cipta Ahmad, Abu dan A. Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. 1998. Jakarta PT. Bumi Aksara Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar; Untuk Perguruan Tinggi Non Eksata dan Umum. 1998. Jakarta Raja Gafindo Persada Ilmu Alamiah dasar diakses, 25 maret 2018, 11 17 Ilmu Alamiah Dasar . diakses,25 maret 2018, 11 23 Di susun AZRA MUDDIN WD SITI MINIRNA T N FERLIN MUSRIANI MUHIDIN PROGRAM STUDI PENDIDIKN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON 2018
1 Zaman Purba - Pra sejarah Zaman yang di tandai dengan pengetahuan apa dan bagaimana (know how), yang diperoleh manusia melalui Kemampuan mengamati, membeda-bedakan dan juga memilih. - Masa Sejarah (15.000 - 600 tahun sebelum masehi) manusia memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung. - Zaman penalaran; 600 SM dan 200 M (Yunani) Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang paling sempurna dari ciptaan-Nya yang lain. Manusia dilengkapi akal, nafsu, dan emosi serta panca indra yang dapat memberikan terhadap semua rangsangan, termasuk gejala alam semesta ini. Tanggapan terhadap peristiwa alam tersebut merupakan suatu pengalaman. ILMUALAMIAH DASAR. Jakarta: Universitas Gunadarma - April 25, Mencari rumusan masalah merupakan pertanyaan apa,menapa (WHQ) tentang suatu obyek diteliti. ILMU ALAMIAH DASAR Tentang : Alam Semesta, Teori-Teori, Sistem Tata Surya. 1. Alam semesta Pengertian alam semesta merangkup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Kumpulan Soal PG Ilmu Alamiah Dasar1. Pernyataan yang benar tentang perkembangan alam pikiran manusia adalah ....A. Alam pikiran manusia selalu berkembang sejak masa kanak-kanak sampai masa Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa Perkembangan fisik manusia dimulai saat ....A. bertemunya sel telur dan janin berumur 4 bulan di dalam janin berumur 7 bulan di dalam bayi Manusia memiliki dorongan keingintahuan yang sangat besar pada umur 3 – 5 tahun. Masa perkembangan kecerdasan ini disebut periode ...A. operasional operasional Berdasarkan sejarah kemajuan kemampuan berpikir manusia, penciptaan mitos untuk memahami gejala alam sekitarnya terjadi pada tahap ...A. Pemikir yang hidup pada zaman Babylonia dengan pola pikir “memperoleh kebenaran berdasarkan logika” ialah ...A. Ibnu Galileo Pernyataan bahwa penggunaan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap serta dengan pembuktian yang obyektif, merupakan penjelasan dari kriteria metode ilmiah ....A. “menggunakan ukuran obyektif”.B. “berdasarkan fakta”.C. “bebas dari prasangka”.D. “menggunakan teknik kuantitatif”.7. Seorang ilmuwan dituntut untuk memiliki sikap ilmiah, yaitu ....A. didaktis, jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, serta kreatif dan didaktis, terbuka, toleran, artistik, optimis, pemberani, serta kreatif dan jujur, terbuka, toleran, artistik, optimis, pemberani, serta kreatif dan jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pemberani, serta kreatif dan Cara berpikir atau penalaran penganut empirisme adalah ....A. menarik simpulan umum dari yang bersifat sesuatu yang bersifat umum untuk menarik simpulan yang bersifat cara berpikir yang bersifat cara berpikir Pemrosesan sampah organisme dengan bantuan bakteri untuk dimanfaatkan sebagai biogas termasuk dalam ruang lingkup pengembangan ....A. IPA IPA ilmu life skill Teori tentang terbentuknya tata surya yang menyatakan bahwa matahari adalah bintang yang tidak meledak dari salah satu pasangannya merupakan gagasan dari ....A. Hipotesis Hipotesis Teori Bintang Kembar .D. Teori Creatio Susunan planet pada sistem tata surya kita dilihat dari yang terdekat dengan matahari sampai yang terjauh adalah ....A. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Pluto, Yupiter , Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Asteroida, Yupiter , Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Merkurius, Bumi, Mars, Asteroida, Yupiter , Saturnus, V enus, Uranus, Neptunus, dan Merkurius, Bumi, Mars, Yupiter , Saturnus, V enus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan, Berikut adalah benda-benda langit selain matahari dan planet-planet sistem tata surya kita, kecuali ....A. bintang bintang bintang B. Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa A. bertemunya sel telur dan B. A. B. C. “bebas dari prasangka”.7. D. jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis, pemberani, serta kreatif dan A. menarik simpulan umum dari yang bersifat B. IPA C. Teori Bintang Kembar11. B. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Asteroida, Yupiter , Saturnus, Uranus, Neptunus, dan A. bintang.
Penelitiansosial tidak hanya membantu mengembangkan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga memberikan suatu penjelasan secara ilmiah yang valid serta dipercaya. Hal ini dikarenakan hasil dari suatu penelitian haruslah akurat tentang suatu fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat dan pastinya harus bisa dipertanggungjawabkan. 3.
Abstrak perkembangan zaman mempengaruhi pola pikir manusia dan menuntut untuk selalu melakukan penelitian yang bersifat ilmiah agar lebih memberikan pemahaman dan dapat terbukti secara empiris. Dalam pembahasan artikel ini perlu kiranya untuk menjelaskan definesi, langkah-langkah dan pendekatan-pendekatan dalam metode ilmiah ini. Metode ilmiah atau proses ilmiah bahasa Inggris scientific method merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah, metode ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah yang harus selalu konsisten dengan ilmu alamiah. Seorang ilmuwan juga harus menemukan jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan alam semesta dari hal tersebut sangat di butuhkan metode ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan tentang hukum-hukum alam semesta ilmu alamiah, sehingga dapat di jadikan suatu pemikiran yang memiliki nilai ilmiah yang baik dalam segi lain dalam pikiran atau pandangan manusia. Kata kunci Metode Ilmiah, ilmu alamiah, langkah-langkah, Pendekatan ilmiah Pendahuluan Semua mahluk hidup memilki hasrat ingin tahu. Hanya saja hasrat ingin tahu manusia berbeda dengan mahluk hidup yang lain seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hasrat ingin tahu hewan dan tumbuh-tumbuhan terbatas dan timbul semata~mata hanya untuk mempertahankan kelestarian hidupnya. Hasrat ingin tahu hewan dan tumbuh-tumbuhan bersifat tetap, tidak berubah sepanjang masa. Asimov menyebut hasrat ingin tahu tersebut sebagai Idle curiousity atau yang kita kenal dengan instinct. Hasrat ingin tahu manusia berbeda dengan hasrat ingin tahu binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena disamping manusia memiliki instinct seperti yang dimiliki hewan dan turnbuhtumbuhan, manusia juga memiliki pikiran yang mampu menciptakan kebudayaan. Karena kelebihan yang dimiliki itulah menyebabkan hasrat ingin tahu manusia menjadi tidak selamanya tetap, melainkan ia selalu berubah dan berkembang dari masa kemasa. Karena selalu berubah dan berkembangnya hasrat ingin tahu manusia itulah yang menyebabkan jawaban atas hasrat ingin tahu manusia juga selalu berubah-ubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dan perkembangan kemampuan berpikir manusia. Jusuf Soewadji, 2012, 1-2 Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 1 FILSAFAT ILMU METODE ILMIAH DAN ILMU ALAMIAH Oleh Muhammad Behrul Amin Moh. Syarif Email arulolief mohsyarif631 Abstrak perkembangan zaman mempengaruhi pola pikir manusia dan menuntut untuk selalu melakukan penelitian yang bersifat ilmiah agar lebih memberikan pemahaman dan dapat terbukti secara empiris. Dalam pembahasan artikel ini perlu kiranya untuk menjelaskan definesi, langkah-langkah dan pendekatan-pendekatan dalam metode ilmiah ini. Metode ilmiah atau proses ilmiah bahasa Inggris scientific method merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah, metode ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah yang harus selalu konsisten dengan ilmu alamiah. Seorang ilmuwan juga harus menemukan jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan alam semesta dari hal tersebut sangat di butuhkan metode ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan tentang hukum-hukum alam semesta ilmu alamiah, sehingga dapat di jadikan suatu pemikiran yang memiliki nilai ilmiah yang baik dalam segi lain dalam pikiran atau pandangan manusia. Kata kunci Metode Ilmiah, ilmu alamiah, langkah-langkah, Pendekatan ilmiah Pendahuluan Semua mahluk hidup memilki hasrat ingin tahu. Hanya saja hasrat ingin tahu manusia berbeda dengan mahluk hidup yang lain seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Hasrat ingin tahu hewan dan tumbuh-tumbuhan terbatas dan timbul semata~mata hanya untuk mempertahankan kelestarian hidupnya. Hasrat ingin tahu hewan dan tumbuh-tumbuhan bersifat tetap, tidak berubah sepanjang masa. Asimov menyebut hasrat ingin tahu tersebut sebagai Idle curiousity atau yang kita kenal dengan instinct. Hasrat ingin tahu manusia berbeda dengan hasrat ingin tahu binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena disamping manusia memiliki instinct seperti yang dimiliki hewan dan turnbuhtumbuhan, manusia juga memiliki pikiran yang mampu menciptakan kebudayaan. Karena kelebihan yang dimiliki itulah menyebabkan hasrat ingin tahu manusia menjadi tidak selamanya tetap, melainkan ia selalu berubah dan berkembang dari masa kemasa. Karena selalu berubah dan berkembangnya hasrat ingin tahu manusia itulah yang menyebabkan jawaban atas hasrat ingin tahu manusia juga selalu berubah-ubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dan perkembangan kemampuan berpikir manusia. Jusuf Soewadji, 2012, 1-2 2 Selama lebih dari tiga abad, reduksionisme secara epistemologis telah berjaya sebagai satu-satunya sistem dan metode ilmiah yang sah, dengan mengaburkan sejarah barat maupun non barat. Reduksionisme epitesmik telah menyembunyikan ideologinya di atas objektivisme, netralitas dan kemajuan yang di rencanakan bagi setiap kemajuan teknologi. Ideologi yang menyembunyikan ideologi mengubah tradisi –tradisi pengetahuan pluralistik yang kompleks menjadi pemikiran monolitik berdasarkan kelas gender dan di ubah menjadi tradisi keunggulan universal. Bersama dengan kuasa yang baru dan dahsyat di seputar pengembangan riset bioteknologi rekayasa genitika/riset DNA rekombinan, ternyata memunculkan sikap baru terhadap ilmu pengetahuan sains. Dahulu para ilmuwan mempelajari gejala-gejala alamiah dala usaha memahaminya dan merumuskan hukum-hukum yang melatarbelakanginya. Pada waktu itu maksud utama pengetahuan sains dalah menggambarkan alam. Para ilmuwan berhasil mencapai tujuan pertama mereka itu. Bila mereka sanggup merumuskan hukum-hukum dasar yang menunjukkan cara kerja alam. Ariwidodo, Eko. 2011, 15-16. Perkembangan dan pengembangan Ilmu masyarakat dan memutlakkan adanya kegiatan penelitian. Tanpa penelitian itu ilmu pengetahuan tidak dapat hidup. Memang penelitian merupakan suatu tugas, agar 'bangunan’ ilmu pengetahuan tidak kabur, tanpa struktur jelas, tanpa sistematik, atau gengan metode serta tujuan yang kacau. Pada pokoknya kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan permasalahan. mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, dengan jalan menemukan fakta-fakta dan memberikan penafsirannya yang benar. Tetapi lebih dinamis lagi penelitian juga berfungsi dan bertujuan inventili yakni terusmenerus memperbaharui lagi kesimpulan dan teori yang telah diterima berdasarkan fakta-fakta dan kesimpulan yang telah diketemukan. Tan pa usaha penelitian itu ilmu pengetahuan akan mandeg, bahkan akan surut ke belakang. Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair, 2015, 11. Pembahasan 1. Pengertian Metode Ilmiah dan alamiah a. Secara bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” dan “hodos”. Meta berarti melalui sedangkan hodos berarti jalan atau cara. Dengan demikian maka metode dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Abudin Nata, 1997, 91. Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan melalui penggunaan metode disebut pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah adalah pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Syafaruddin, 2008, 92-95 Paul feyerabend menyatakan bahwa Tidak ada “metode ilmiah” tidak ada satu proses tunggal, atau satu kelompok peraturan yang mendasari ssetiap penelitian serta menjamin penelitian itu ilmiah, sehingga dengan demikian, dapat di percaya . Gagasan akan metode yang stabil dan universal byang merupakan ukuran kecukupan yang universal serta stabil tidak realistis, seperti gagasan alat pengukuran yang universal dan stabil untuk mengukur besaran apa pun, tak peduli apa keadaannya. Para ilmuwan mengkaji ulang standar, prosedur dan kriteria mereka tentangrasionalitas sambil jalan dan memasuki kawasan penelitian baru sambil mengkaji ulang. Bahkan mungkin mereka mengganti keseluruhan teori dan alat-alat mereka sambil jalan dan memasuki kawasan riset yang baru. Ariwidodo, Eko. 2011, 26. Mitos bahwa revolusi ilmiah merupakan sebuah proses kemajuan intelektual yang universal mulai di lenturkan oleh aliran faminisme dan sejarah sains budaya-budaya non barat. Keduanya mulai menghubungkan kebangkitan paradigma reduksionis dengan 3 penundukan dan perusakan pengetahuan kaum perempuan di barat dan pengetahuan budaya-budaya non barat. Menjelang abad ke 16 kaum perempuan di eropa sama sekali di singkirkan dari praktek pengobatan dan penyembuhan karena “perempuan-perempuan bijak” memikul resiko sebagai penyihir. Bentuk penyingkiran yang lebih mendalam dan lebih keras dari pengetahuan dan keahlian perempuan , serta pengetahuan masyarakat kesukuan dan kaum tani saat ini berlangsung dengan menyebarnya paradigma sains maskulinis melalui “pembangunan” menurut penulis , tradisi epistemologi khusus revolusi ilmiah dari patriarki barat modern sebagai “reduksionis” karena mengubah kemampuan manusia untuk mengetahui alam dan menyingkirkan baik para pelaku pengetahuan lain maupun cara cara mengetahui yang lain. Tradisi tersebut mengbah kemampuan alam secara kreatif melakukan regenerasi dan mmperbarui diri dengan memanipulasinya sebagai benda tidak aktif dan terpisah. Ariwidodo, Eko. 2011, 21-22. Metode ilmiah ini berbeda dengan riset, meskipun keduanya mempunyai unsur umum yang sama, baik metode ilmiah dan riset merupakan metode pemecah masalah yang mengacu pada berpikir reflektif, yaitu berpikir menemukan masalah serta memecahkannya melalui kegiatan-kegiatan secara bertahap. Namun pada definesi yang khusus akan tampak perbedaan dari keduanya. Metode ilmiah merupakan pemecah masalah yang informal dalam berpikir reflektif, yang terdiri atas pengenalan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data, analisis dan penyimpulan. Sedangkan riset merupakan pemecah masalah yang lebih formal, sistematis dan intensif dibanding metode ilmiah. Redja Mudyahard,2002, 95. b. Ilmu alamiah pada umumnya manusia memiliki kesan kagum terhadap IPTEK ilmu pengetahuan tekhnologi, dimana ilmu pengetahuan merupakan landasan bagi tekhnologi. Produk iptek IPTEK tersebut antara lain 1. Yang mensejahterakan manusia a. Dapat berjalan di permukaan bulan b. Dapat terbang seperti burung c. Dapat menyelam seperti ikan d. Komonikasi audio-video jarak jauh e. Terbebas dari beberapa jenis penyakit malaria, cacar,lepra, tifus, dll. 2. Yang menghancurkan kehidupan a. Senjata nuklir b. Senjata biologi c. Senjata kimia d. Dsb. Apa yang mendorong manusia dapat berbuat yang demikian menakjubkan itu? Tidak lain karena manusia memiliki keinginan, dari sekian banyak keinginan yang di milii manusia, maka yang paling murni dan mendasar adalah rasa ingin tahu. Sumarna 2019, 2. 2. Langkah-Langkah Metode Ilmiah dalam Ilmu alamiah Pada zaman kuno, orang cenderung mengikuti ajaran dari para pemikir dan penguasa, ajaran itu sering keliru karena masing-masing terlalu mengandalkan akal sehat dan kekuasaan/pengaruhnya. Pengetahuan yang di peroleh dengan cara tersebut merupakan pengetahuan non ilmiah dan karenanya bukan ilmu pengetahuan. Pengetahuan dikatakan ilmiah bila memenuhi 4 kriteria 1. objektif - sesuai dengan objeknya - dapat di buktikan kebenarannya dangan cara empirik 2. metodik - di peroleh dengan cara-cara tertentu yang teratur dan terkendali -cara tersebut merupakan metode ilmiah 3. sistematik 4 -tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, saling berkaitan, tidak saling bertentantangan, saling menjelaskan dan seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. 4. Berlaku umum -tidak hanya berlaku untuk beberapa orang atau kelompok tertentu - dengan cara eksperimen yang sama akan di peroleh hasil yang sama - konsisten. Sumarna 2019, 5-6. Berikut merupakan langkah-langkah dalam metode Ilmiah a Pengenalan Masalah Langkah pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah. Masalah yang diajukan haruslah menarik, penting dan mampu untuk diteliti sesuai dengan bidang orang yang hendak meneliti serta bermanfaat untuk pengembangan teori atau bermanfaat secara praktis bagi manusia. Syukur, Kholil, 2006. 13 b Penyusunan Hipotesis apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama seta menetapkan anggapan dasar, maka lalu membuat suatu teori sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji. Selanjutnya peneliti akan bekerja berdasarkan hipotesis ini. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakan hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi tesa, atau sebaliknya, tumbang sebagai hipotesis, apabila ternyata tidak tebukti. Suharsimi Arikunto, 2013,110-111 c Pengumpulan Data pengumpulan data merupakan sesuatu yang urgen dalam metode ilmiah. Suharsimi arikunto mengatakan bahwa semakin kurangnya pengalaman pengumpulan data, semakin mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadinya. Oleh karena itu, pengumpulan data walaupun tampaknya hanya pengumpulan data, bukan pemimpin peneliti atau sekretaris yang kelihatan mempunyai jabatan yang cukup penting dan mentereng, harus mempunyai keahlian yang cukup untuk melakukannya. Suatu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh perancang peneliti, apabila ingin melibatkan orang-orang/kawan kedalam kegiatan penelitian, masukkan mereka sebagai pengumpul data. Suharsimi Arikunto, 2013,262 d Analisis Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti, khususnya yang bertugas mengola data. Inilah yang disebut analisis. Suharsimi Arikunto, 2013, 278 e Penyimpulan Penyimpulan atau menarik kesimpulan merupakan sebuah langkah awal dalam metode ilmiah, akan tetapi yang harus perlu diingat penyimpulan harus selalu mendasarkan diri atas semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian. Dengan kata lain, penyimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan-anganatau keinginan peneliti. Adalah salah besar apabila kelompok peneliti membuat kesimpulan yang bertujuan hati pemesan, dengan cara manipulasi data. Suharsimi, 385 3. Pendekatan- pendekatan dalam metode Ilmiah dalam hal ini ada dua pendekatan dalam metode ilmiah, yaitu a Metode ilmiah dengan pendekatan dialektika Pendekatan dialektika ini diperkenalkan oleh Karl Marx. Marx menyebut pendekatan dialektika ini adalah ilmiah. Berbeda dengan metode ilmiah dengan pendekatan deduktif dan induktif yang digunakan didalam dunia ilmu pengetahuan kita seperti yang akan kita bahas kemudian, maka pendekatan dialektika yang digunakan Marx ini didalam memandang atau memahami materi/benda yang ada dalam alam semesta, termasuk pikiran manusia, menggunakan hukum dialektika yang dikenal dengan Materialisme Dialektika. 5 Menurut Marx apa yang disebut materi/benda, atau sesuatu hal, atau hal ihwal, atau suatu gejala yang ada didunia ini, termasuk pikiran manusia ada, muncul, berubah dan berkembang menurut hukum yang dikenal dengan hukum dialektika. Menurut Marx, semua materi/benda, atau sesuatu hal, atau hal ikhwal, atau suatu gejala itu memilki 4 empat hukum dasar, yakni hukum yang pertama, bahwa Semua materi/benda yang ada didunia ini terdiri dari bagian-bagian yang tidak terpisahkan melainkan merupakan satu kesatuan, antara bagian satu dengan yang lain saling berhubungan yang saling menentukan dan saling mempengaruhi. Karena semua benda tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain maka timbul hukum yang kedua yakni adanya konflik. Semua materi/benda selalu dalam keadaan konflik. Semua materi/ benda selalu dalam keadaan konflik antara satu dengan yang lain disamping didalam setiap materi atau benda itu sendiri juga terdapat konflik. Dan karena adanya konflik tersebut, maka timbul hukum yang ketiga, yakni gerak. Menurut Marx tidak ada satu materi/bendapun yang tidak bergerak. Karena ada gerak maka timbul hukum yang keempat yakni adanya perubahan. Karena ada gerak maka semua materi/ benda timbul/mengalami perubahan. Yakni dari perubahan kuantitatif ke perubahan kualitatif. Semua perubahan kualitatif selalu didahului oleh perubahan kuantitatif. Perubahan materi/benda dari perubahan kuantitatif ke perubahan kualitatif tersebut menurut Marx akan berjalan menurut hukum dialektika. Yakni satu proses perubahan dan perkembangan menurut hukum thesa, antithesa dan synthesa. Marx mengaplikasikan hukum dialektika tersebut dalam memandang atau memahami masyarakat, gejala-gejala yang muncul atau perubahan~perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Metode Marx sebagai hasil aplikasi hukum dialektika dalam kehidupan masyarakat disebut Materialisme b Metode Ilmiah dengan pendekatan deduktif dan induktif. Mencari kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah, berarti mencari kebenaran bukan dengan cara kebetulan, trial dan error, atau dengan cara spekulasi yang tidak dilakukan dengan suatu perencanaam, ataupun dengan cara intuisi yang hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, ataupun juga tidak melalui otoritas yang jelas bersifat subjektif. Mencari kébenaran dengan menggunakan metode ilmiah adalah mencari kebenaran dengan cara-cara tertentu, dilakukan secara terencana, sistimatis dan atas dasar kenyataan objektif sebagaimana yang ditentukan oleh persyaratan yang ilmiah. Dalam proses perkembangan selanjutnya dari proses mencari kebenaran dengan menggunakakan metode ilmiah dengan pendekatan logika ini, munculah satu ilmu yang khusus mempelajari bagaimana cara atau prosedur melakukan penelitian untuk mencari kebenaran dengan cara-cara yang ilmiah yang disebut Metodologi Penelitian. Jusuf Soewadji, 2012, 8-11 4. peran ilmuwan terhadap hubungan metode ilmiah dalam ilmu alamiah Pada tahun 2000, sekitar 328 ilmuwan dari 38 negara menyampaaikan sebuah surat terbuka kepada seluruh pemerintahan dunia mengenai perlunya kehati-hatian dalam pelepasan organisme. Dengan mengutip berbagai temuan ilmiah, para ilmuwan ini menyampaikan beberapa imbauan yaitu, 1 moratorium semua pelepasan tanaman dan produk hasil rekayasa genetika ke alam, baik secara komersial atau di ladang ujicoba terbuka,paling tidak untuk lima tahun, 2 penarikan dan pelarangan pemberian paten bagi proses kehidupan, organisme hidup, benih, garis sel dan gen, 3 penyelidikan publik yang komperhensif terhadap masa depan pertanian dan ketahanan pangan untuk semua orang. surat terbuka ini sudah di sampaikan kpada komisi PBB untuk pembangunan berkelanjutan, kongres Amerika serikat dan banyak forum internasional, surat tersebut masih terbuka untuk di tanda tangani dan dapat di akses pada 6 Esensi yang di perdebatkan adalah ilmu-pengetahuan saat ini mampu memprediksi dampak dari pelepasan organisme transgenik? Menurut Myhr dan Travik 1999, informasi ilmiah yang tersedia saat ini belum memadai utuk melakukan penilaian resiko yang andal mengenai pelepasan transgenik. Pengetahuan tentang probabilitas dan dampak ekologis dari transfer gen secara horizontal dari transgenik ke organisme lain masih kurang. Kompleksnya dan keterbatasan dalam memprediksi interaksi dan dampak pada sistem ekologi juga dapat menghambat identifikasi resiko yang penting. Selanjutnya, kedua ilmuwan dari norwegia tersebut mengatakan, ada ketidak pastian ilmiah tentang pelepasan transgenik terjadi pada tiga tingkat 1 ketidakpastian berkaitan dengan informasi mengenai perilaku transgenik yang di usulkan akan di lewpas di lingkungan, 2 kompleksitas ekologis atau skala ekosistem yang membuat prediksi tentang hasil hubungan sebab-akibat menjadi sulit dilakukan, 3 terbatasnya metode deteksi dan pemantauan efek, setelah suatu transgenik di lepas kelingkungan, amatlah pentin membandingkan hasil yang di ramalkan dan hasil yang sebenarnya. Apakah hal di atas tidak patutu di cermati bersama sebagai suatu pemikiran yang ilmiah? Tampak pemikiran di atasterpingirkan dalam perdebata rekayasa genitika dan ilmuwanyang tidak berpikir dalam “mainstream” atau arus utama juga terpingirkan, ada dua contoh konsekuensialisme mengenai hal ini. Arpad pusztai, ilmuwan dari Rowett Institute yang di biayai pemerintah di skotlandia, mengungkapkan hasil sementara penelitian laboratorium yang mengarah pada prediksi bahwa suatu kentang transgenik berbahaya bagi tikus-tikus muda. Ariwidodo, Eko. 2011, 17-18. 5. Keterbatasan Metode Ilmiah a. Kesimpulan ilmiah bersifat tentatif. Fakta untuk menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan/pengukuran. Sedangkan indera atau alat ukur apapun tetap memiliki keterbatasan. Akibatnya fakta yang dikumpulkan bisa tidak lengkap atau keliru yang akhirnya kesimpulannya juga dapat keliru. Kesimpulan tetap dianggap benar sebelum ada kesimpulan baru yang menolaknya, atau fakta-fakta baru justru memperkuatnya. b. Tidak mampu menjangkau/membuktikan kebenaran Wahyu Illahi. Kebenaran wahyu Illahi bersifat mutlak. Fakta dari proses metode ilmiah sekedar membuktikan/mendukung kebenaran wahyu Illahi. c. Tidak menjangkau kebenaran berdasarkan sistem nilai, ukuran baik dan buruk, ukuran senang dan tidak senang, dll. d. Tidak mampu menjangkau keindahan seni. Metode ilmiah menjamin bahwa cita-cita ilmiah tercapai, yaitu bahwa melalui rasionalitas, kejujuran dan kebebas-nilaian ilmu pengetahuan akan terus berkembang, sehingga ilmu pengetahuan tumbuh secara kumulatif di mana satu generasi meneruskan pekerjaan generasi sebelumnya. 7 6. Kelebihan Metode Ilmiah Sesuai dengan sifatnya, ilmu pengetahuan yang diperoleh melaui metode ini adalah objektif, metodik, sistematik, dan berlaku umum konsisten. Hal ini akan menumbuhkan sikap ilmiah yang sangat terpuji, meliputi a. Mencintai kebenaran objektif, bersikap jujur dan adil b. Tidak percaya pada takhayul, astrologi dan untung-untungan judi. Segala sesuai terjadi melalui proses yang teratur dan pasti. c. Memupuk hasrat ingintahu. d. Jauh dari prasangka, tetapi terbuka dan objektif, toleran, mengharhai pendapat orang lain. e. Tidak mudah percaya, apalagi tanpa bukti nyata dan rasional. f. Bersikap optimis dan teliti. g. Spotif, berani mengakui kesalahan dan berpegang teguh pada kebenaran tetapi tetap terbuka Tidak kaku. h. Rendah hati tidak sombong. i. Menghormati perbedaan pendapat dan keyakinan. j. Semakin yakin terhadap kebesaran Alloh, SWT. Sumarna 2019, 7-8 8 Kesimpulan Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan melalui penggunaan metode disebut pengetahuan ilmiah. Metode ilmiah adalah pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode ilmiah dalam langkah-langkahnya yaitu pengenalan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan data, analisis dan penyimpulan. Dan bisa menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan dialektika dan pendekatan induktif-deduktif. Ilmu alamiah pada umumnya manusia memiliki kesan kagum terhadap IPTEK ilmu pengetahuan tekhnologi, dimana ilmu pengetahuan merupakan landasan bagi tekhnologi. Produk iptek IPTEK tersebut antara lain 1. Yang mensejahterakan manusia a. Dapat berjalan di permukaan bulan b. Dapat terbang seperti burung c. Dapat menyelam seperti ikan d. Komonikasi audio-video jarak jauh e. Terbebas dari beberapa jenis penyakit malaria, cacar,lepra, tifus, dll. 2. Yang menghancurkan kehidupan a. Senjata nuklir b. Senjata biologi c. Senjata kimia d. Dsb. metode ilmiah adalah menentukan filsafat yang berfungsi sebagai dasar acuan ilmiah yang harus selalu konsisten dengan ilmu alamiah. Seorang ilmuwan juga harus menemukan jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan alam semesta dari hal tersebut sangat di butuhkan metode ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan tentang hukum-hukum alam semesta ilmu alamiah, sehingga dapat di jadikan suatu pemikiran yang memiliki nilai ilmiah yang baik dalam segi lain dalam pikiran atau pandangan manusia. 9 Daftar Pustaka Ariwidodo, Eko. 2011,paradigma reduksionisme epistemik dalam rekayasa genetika pamekasan, STAIN Pamekasan Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta Rineka Cipta. Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair. 2015. Metodelogi Penelitian Filsafat. Yogyakarta Kanisius. Jujun, Sumantri S. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta Pustaka Sinar Harapan. Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung Citapustaka Media. Mudyahardjo, Redja. 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Nata, Abudin. 1997. Filsafat Penndidikan Islam. Jakarta Logos Wacana Ilmu. Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta Mitra Wacana Media. Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta Mitra Wacana Media. Syafaruddin. 2008. Filsafat IlmuMengembangkan Kreativitas dalam Proses Keilmuan. Bandung Citapustaka Media Perintis. Sumarna , ilmu alamiah dasar IAD, Sumarna uny,ac. id ResearchGate has not been able to resolve any citations for this dan Achmad Charris ZubairBakkerBakker, Anton dan Achmad Charris Zubair. 2015. Metodelogi Penelitian Filsafat. Yogyakarta Penelitian KomunikasiSyukur KholilKholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian Komunikasi. Bandung Citapustaka alamiah dasar IAD, Sumarna unySumarnaSumarna, ilmu alamiah dasar IAD, Sumarna uny,ac. id
\n \n pertanyaan tentang ilmu alamiah dasar
Selaindaripada itu sasaran pembelajaran Ilmu Alamiah Dasar adalah agar bisa memecahkan masalah-masalah kehidupan sehari-hari dengan Metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang asal-usulnya dari Ilmu Alamiah sehingga dengan mempelajari Ilmu Alamiah akan lebih mudah menerapkan untuk masalah-masalah lain yang bersifat empirik. SoalPilihan Ganda Materi Ilmu Alamiah Dasar 1. Pernyataan yang benar tentang perkembangan alam pikiran manusia adalah . A. Alam pikiran manusia selalu berkembang sejak masa kanak-kanak sampai masa tua. B. Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa anak-anak. C. Perkembangan alam pikiran paling pesat terjadi pada masa remaja.

makalahilmu alamiah dasar-perkembangan dan pengembangan ilmu penetahuan alam-universitas bengkulu -fakta yang relevan terkait pemecahan masalah). Secara singkat, dapat dikatakan bahwa perumusan masalah adalah membuat pertanyaan mengenai apa yang ditemukan melalui penginderaan itu, mengapa begitu, bagaimana hal itu terjadi, dan seterusnya.

PXCDW.
  • zuq8j7mxay.pages.dev/185
  • zuq8j7mxay.pages.dev/311
  • zuq8j7mxay.pages.dev/371
  • zuq8j7mxay.pages.dev/48
  • zuq8j7mxay.pages.dev/69
  • zuq8j7mxay.pages.dev/95
  • zuq8j7mxay.pages.dev/237
  • zuq8j7mxay.pages.dev/230
  • zuq8j7mxay.pages.dev/174
  • pertanyaan tentang ilmu alamiah dasar